Nama: Saskia Ramadhani Hadi
NPM: 26315414
Kelas: 1TB03
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan
Jurusan Teknik Arsitektur
Tahun Ajaran 2015/2016
o
Tabel Perkembangan penduduk dunia
Perkembangan penduduk dunia tahun 1830 – 2006
No.
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan Pertahun
|
1.
|
1830
|
1 Milyard
|
-
|
2.
|
1930
|
2 Milyard
|
1%
|
3.
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7%
|
4.
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2%
|
5.
|
1987
|
5 Milyard
|
2%
|
6.
|
1996
|
6 Milyard
|
2%
|
7.
|
2006
|
7 Milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar , Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk
di Indonesia
Bisa kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah
hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x
lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
No.
|
Tahun Penggandaan
|
Perkiraan Penduduk Dunia
|
Waktu
|
1.
|
800 SM
|
5 Juta
|
-
|
2.
|
1650 Tahun
|
500 Juta
|
1500
|
3.
|
1830 Tahun
|
1 Milyard
|
180
|
4.
|
1930 Tahun
|
2 Milyard
|
100
|
5.
|
1975 Tahun
|
4 Milyard
|
45
|
Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman
and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi
dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun
berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama
2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua
kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas.
Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini
o
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Pertambahan Penduduk
Kematian
Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat
kematian .
Kelahiran
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran dan yang mendukung kelahiran
Imigrasi
Imigrasi
apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua
maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata
penduduk dengan data pasti
o
Rumus Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate
(Angka Kematian Kasar).
D
= Jumlah
kematian (death) pada tahun tertentu
P
= Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K
= Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx
= Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px
= Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K
= Bilangan konstan 1000
o
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang lahir
dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi menjadi
tiga kriteria, yaitu:
1)
Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30
per tahun.
2)
Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30
per tahun.
3)
Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran
< 20 per tahun.
o
Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lainnya.
Macam –
macam migrasi:
1.
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
Imigrasi: Masuknya
penduduk ke suatu negara
Emigrasi: Keluarnya penduduk ke negara lain
Remigrasi: Kembalinya
penduduk ke negara
2.
Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
Urbanisasi: Dari Desa ke Kota
Transmigrasi: Dari
Pulau ke Pulau
Ruralisasi: Dari
Kota ke Desa
Evakuasi: Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
Proses Migrasi:
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang
atau penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia
tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
§ Proses migrasi ia
menetap di suatu wilayah
§ Proses migrasi
hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah
tempat asalnya. Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
§
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu
misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda
motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya
dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa
dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi
sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga
tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal
atau gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota
asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka
makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya
dikarenakan susahnya mendata para imigran.
Berikut ini
adalah akibat yang muncul dari migrasi:
• Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya
imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial
budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan
memandang suatu nilai orang
• Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran
datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun
menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun
berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
• Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi
karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan
juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang
letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya
besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya
• Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau
menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan
pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya
sangat sempit.
o
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis,
yaitu :
Piramida
Penduduk Muda : Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam
pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada
jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang
berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia.
Piramida Stationer
:
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida
penduduk yang berbentuk system ini terdapat pada negara-negara yang maju
seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
Piramida
Penduduk Tua : Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan
tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali.
Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias
kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah
Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
Bentuk-Bentuk Piramida
Jenis-jenis
piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive),
piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif) :
Piramida
Penduduk Muda (Expansive).
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya
adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan India
Piramida Penduduk Stasioner.
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.
Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Suatu
wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian
yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih
sedikit dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara yang sudah
maju, misalnya Amerika Serikat.
Pengertian Rasio
Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua:
· Rasio
Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan
jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
·
Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65
tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
o
Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian
untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan
dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China
ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi
dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu
yang terbuat dari bahan perunggu.
o
Kebudayaan Hindu,
Budha, dan Islam
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau
Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan.
Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka
islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu
terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan
dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara
damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat
pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua
lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia
Sumber:
https://adeadangsuryana.wordpress.com/tag/pertumbuhan-dan-perkembangan-kebudayaan-di-indonesia/